[ No Description ]
Menghimpun 108 buah sajak pilihan daripada tiga buah kumpulan puisi, masing-masing berjudul Gemaruang, Hujan di Limun Pagi dan Sajak-sajakku Tak Pernah Tahu. Terdapat juga enam buah sajak yang tidak ada dalam kumpulan-kumpulan terawal. Selain semacam diari kendiri, puisi mampu menjadi jendela yang menghubungkan masa kini dan masa lalu. Penyair selain mencatatkan hal-hal peribadi turut mengungkapkan fenomena-fonemena yang menyangkut isu-isu kemanusiaan sejagat, cinta, peperangan, kerohanian, hipokrasi dan tirani.